![]() |
Roberto Di Matteo, punya tugas berat untuk mengangkat Villa di musim perdananya. Sumber foto: Skysports (edited) |
Roberto Di Matteo, atau yang cukup terkenal dengan nama akronimnya, RDM, akhirnya resmi ditunjuk sebagai bos baru Aston Villa sejak Kamis, 2 Mei 2016 dengan durasi kontrak 2 tahun. Di Matteo konon menyingkirkan 50 kandidat manajer lain yang juga masuk ke meja direksi Villa termasuk diantaranya Nigel Pearson, yang sebenarnya lebih diunggulkan, dan juga David Moyes.
Pemilik baru Aston Villa, Dr. Tony Xia (baca: Suatu Saat Aston Villa), memberi titah sekaligus restunya agar RDM segera membawa Aston Villa promosi ke Premier League di musim pertamanya. Lebih jauh, miliarder asal Cina itu juga berharap dalam 5 tahun ke depan ia bisa melihat Villa finish di zona Champions League dan bersaing dengan tim-tim top EPL saat ini. Berlebihan? Mungkin saja. Namun melihat potensi dana besar yang akan menjadi penyokong ambisi The Villans, impian yang paling mustahil pun rasanya bisa menjadi mungkin.
Pertanyaannya sekarang, Apakah Roberto Di Matteo adalah figur yang tepat untuk mengembalikan kejayaan masa lalu Aston Villa? Menilik track record Di Matteo sebagai manajer sejauh ini, tidak aneh jika akhirnya Aston Villa menyodorkan kontrak jangka pendek untuk pria plontos ini sejatinya Roberto Di Matteo memang cukup terkenal dengan citra sebagai short term manager. Kendati demikian, kebanyakan dari rapornya sebagai manajer jangka pendek tersebut sama sekali tidak mencerminkan kualitas seorang Roberto Di Matteo. Aston Villa sepertinya tidak mau berjudi dengan memberikan kontrak jangka panjang. Yang paling utama sudah sangat jelas, bahwa tugas utama RDM adalah mengembalikan Aston Villa ke Premier League secepatnya.
![]() |
Persentase kemenangan Roberto Di Matteo sejak pertama kali menjadi manajer |
Karir kepelatihan Roberto Di Matteo dimulai pada Bulan Juli 2008 di divisi 3 Liga Inggris atau yang dikenal dengan sebutan League One, saat ditunjuk menjadi manajer Milton keynes Dons. Kiprah Di Matteo di MK Dons sebenarnya cukup baik dengan persentase kemenangan mencapai lebih dari 51% (lihat infografik di atas). Di akhir musim tersebut, MK Dons berhasil dibawanya menempati posisi 3 klasemen akhir di bawah Leicester City dan Peterborough United. Sayang, MK Dons terjegal di babak play-off sehingga gagal promosi ke divisi Championship. Di Matteo pun dilengserkan dari jabatannya.
Petualangan Di Matteo selanjutnya bersinggah di rumah tetangganya Aston Villa, West Bromwich Albion, yang baru saja turun kasta dari Premier League ke Championship. Seakan menegaskan dirinya adalah seorang manajer spesialis jangka pendek, WBA langsung dibawanya promosi di musim perdana kepelatihannya di Hawthorns. Memasuki musim kedua, penampilan WBA cenderung menurun hingga mereka sering mengalami kekalahan di Premier League. Meski masih didukung sebagian fans The Baggies, dewan direksi WBA memutuskan untuk memberhentikan Di Matteo 3 bulan sebelum kompetisi berakhir.
![]() |
RDM saat merengkuh mahkota UCL bersama Chelsea |
Klub terakhir yang dilatih RDM adalah Schalke 04, yang untuk kesekian kalinya hanya bertahan selama 1 musim saja. Bedanya, kali ini RDM tidak dipecat, melainkan mengundurkan diri. The Royal Blues di bawah kendali Di Matteo sempat menorehkan prestasi membanggakan yakni mengalahkan Real Madrid 4-3 di babak 16 besar Champions League 2014/2015 meski akhirnya tersingkir karena kalah agregat. Setelah berhenti dari Schalke, Di Matteo vakum selama 1 tahun penuh sebelum akhirnya menerima pinangan Aston Villa.
Apakah Di Matteo mampu membawa kembali Aston Villa ke kancah Premier League di musim perdananya? Apapun hasilnya nanti, Selamat datang kembali ke West Midlands, RDM! We wish you luck! ☺
Share This :
comment 0 comments
more_vert